Bagaimana mungkin aku bisa bersedih, sedangkan Allah telah menyemangatkan hambanya lewat ayat-ayat-Nya

"Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." 

QS Ali Imran; 139

Belajar memperbaiki diri, bangga sama diri sendiri, cintai diri sendiri dan yang paling penting jadilah diri sendiri.

Berusaha engga nyakitin orang, berusaha memperbaiki diri sendiri. Kita gak pernah tau kapan hari terakhir kita di bumi.

Berikut 16 cara memperbaiki diri dan terus bertumbuh:

1. Jangan pernah tinggalkan Shalat 5 waktu, Sunnahnya, ngajinya juga

2. Buatlah visi hidup

3. Membaca buku setiap hari

4. Buat jurnal harian dan management waktu

5. Bangun pagi setiap hari, dan jangan tidur lagi habis shubuh :)

6. Mau menerima feedback dan secara berkala meminta feedback

7. Stop kebiasaan buruk

8. Makan makanan sehat

9. Berhenti membuat alasan

10. Berhenti menyalahkan 

11. Berhenti menunda-nunda

12. Belajar membangun bisnis

13. Belajar mengelola keuangan yang baik

14. Keluar dari zona nyaman

15. Perbanyak menjalin relasi dan bangun circle positif

16. Berani mengambil risiko dan belajar dari kegagalan/pengalaman

Banyak ya? .

Bismillah yuk perbaiki diri. agar apa?

agar pantas untuk dimiliki hehe

Entah do'a siapa dengan siapa yang sedang bertarung di atas sana

Entah Al-Fatihah siapa yang begitu kencang sehingga membuatku masih setia meregang pada kesendirian

Entah sekuat dan semohon apa dia pada Tuhan ku hingga membuatku masih teguh dan enggan untuk berlabuh

Untuk yakin kepada satu manusia jujur aku sudah tidak terlalu

Menyebut nama pun enggan aku lakukan

Intinya aku hanya menunggu, siapa yang berhasil menggempurkan dinding pertahananku, hingga pada akhirnya akan ku katakan, baiklah dialah orangnya.

Silahkan bertarung, lawannya sudah bukan keras kepalaku tapi pemilikku

Do'a siapa yang paling melambung, Al-Fatihah siapa yang akan bersambung dengan Aamiin ku :))

Beberapa orang mengenal saya pendiam, untuk beberapa orang lain saya dikenal cerewet. Untuk sebagian besar orang yang saya dikenal si keras kepala, sebagian yang lain melabeli saya si lembut. 

Beberapa orang menilai saya sombong, sementara beberapa yang lainnya nyaman bercerita, menyandarkan kepala dipundak saya. pada beberapa orang saya dikenal cuek, tapi beberapa yang lain mengaku senang saya perhatikan bahkan sampai hal kecilnya.

Ada juga merasa tak penting menyapa saya jika berpaspasan, tapi beberapa lainnya tanpa ragu memeluk saya saat tak sengaja bertemu. 

Beberapa orang punya penafsiran sendiri lalu memilih pergi, ada juga yang mendengar dari cerita orang lain, tapi merasa sangat mengenali. dan sisanya tetap tinggal meski sering kali merasa kecewa dengan segala urusan kekurangan, tetap mendampingi tanpa peduli seberapa menyebalkannya saya. 

Ya, penialaian orang lain terhadap kita memang bisa sampai serupa-rupa itu. Terserah mereka saja, kita tidak harus membela atau menunjukkan. 

Dibenci dan dicintai adalah dua hal yang pasti kita miliki. Dia yang benci tak akan mau mendengar, dan dia yang dicinta bahkan tak peduli. penilaian manusia bukan segalanya, cukup penilaian Allah saja yang mempengaruhi langkah kita.