Follow Us @ilmamubarok

30 Agustus, 2019

QUDWAH DAN GENERASI PEMUDA ZAMAN NOW

Jumat, Agustus 30, 2019 0 Comments



“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallama qudwah yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap kepada Allah dan kedatangan hari akhir sedang dia banyak menyebut Allah“. ( Q.S Al-Ahzab :21)

Qudwah atau suri tauladan yang baik adalah nilai-nilai yang dibahas oleh pendahulu kita dari kalangan Nabi dan Rasul Allah. Usia muda dengan berbagai macam karunia yang Allah berikan adalah masa yang tak tergantikan oleh apapun juga. Sebuah bangsa dan negara bahkan dapat diperhitungkan dalam beberapa tahun kedepan disebabkan jumlah pemuda yang mereka miliki. Oleh karena itu, kekuatan dan kemampuan fisik, pikiran, serta umur yang mereka miliki, yang dengan itu semua sebuah peradaban baru dapat tercipta, karenanya islam meletakkan perhatian yang sangat besar kepada para pemuda.

Bagaimana dengan kita hari ini wahai para mujahidah islam?

Seiring berjalannya zaman dan berputarnya roda kehidupan, nilai-nilai qudwah terus terkikis oleh bejatnya godaan dunia. Bahkan bisa dikatakan ada tangan-tangan manusia syaithan yang secara sengaja ingin mengaburkan pandangan para peng-qudwah hingga mereka hilang arah. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang tergilas bahkan berubah menjadi pawing-pawang syaithan selanjutnya untuk menghapus nilai qudwah hasanah dan mengubahnya menjadi qudwah syayyi’ah atau suri tauladan yang buruk. Kisah tauladan para slaf akhirnya hanya dianggap sebagai dongeng semata untuk menina bobokan anak ingusan.

Hilangnya qudwah hasanah sendiri adalah musibah dan bencana terbesar yang menimpa akhir zaman ini. Dan hal itu telah terjadi bahkan menimpa para pemuda dan pemudi yang kelak akan diproyeksikan menjadi wajah baru dari masa depan dunia ini. Menggelincirkan segelintir dari kalangan pemuda, itu berarti telah merusak sebagian dari masa depan yang seyogyanya dapat tercipta indah, aman dan bermartabat.

Berapa banyak pemuda muslim dan muslimah yang telah kehilangan jati diri dan identitas mereka hari ini?

Berapa banyak pemuda muslim dan muslimah yang pikirannya telah diracun oleh belenggu materialisme yang menjadikan dunia sebagai segala-galanya?

Berapa banyak pemuda muslim dan muslimah yang tingkah laku bahkan kebiasaannya telah terkontaminasi oleh perasaan takjub dan bangga akan musuh-musuh islam dan muslimin?

Bahkan Berapa banyak pemuda muslim dan muslimah yang lebih ridho dengan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, takut akan syariat islam, anti terhadap pemeluknya yang mencoba istiqamah di atasnya?

Maka bukan sebuah hal yang mengherankan jika di antara mereka ada yang merasa begitu bangga memiliki nama yang sama dengan idola mereka, atau mereka ada yang merasa amat terhormat  dengan kehidupan modis duniawi ala model kesayangan mereka.

Bukan hal yang mengherankan jika diantara mereka ada yang merasa nikmat dengan banyaknya waktu yang terbuang sia-sia demi kepuasan dan kelezatan syahwat mereka, atau mereka yang merasa sangat bahagia setelah meninggalkan syariat dari tubuhnya, bahkan rela menjual islam dan hidayah dari hatinya demi pengakuan manusia. Naudzubillah…

BANGUNLAH WAHAI PARA MUJAHIDAH ISLAM!! BANGKITLAH!!! DAN JANGANLAH SEKALI-KALI MENDEKATI ADDING!!!!

Mari kita saling mengingatkan kembali kepada nilai-nilai qudwah yang telah diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallama. Dengan mengingat-ingat apa tujuan awal kita diciptakan? Dan kemanakah kita akan kembali?

26 Agustus, 2019

HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA

Senin, Agustus 26, 2019 0 Comments

 Derasnya arus kehidupan yang harus diarungi muslimah hari ini,perlu disiasati dengan cermat dan tepat agar dapat bertahan dalam keteguhan iman dan tidak terjatuh dalam jebakan-jebakan dunia yang semakin menggilas. Untuknya, muslimah haruslah mempunyai kesiapan yang matang secara lahir maupun batin. Menempa diri dengan ilmu dan pengalaman, memiliki trik-trik tertentu dan menyadari bahwa Allah SWT menciptakan dunia ini sebagai tempat untuk menebar amal kebaikan yang akan menjadi modal dalam menghadapi kehidupan kedepannya.
Ukhtu fillah,,, jangan pernah bermimpi bahwa hidup ini tanpa adanya masalah, sebab pada dasarnya hidup sendiri itu adalah suatu masalah. Allah menciptkan dunia dengan sengaja menciptakannya sebagai darul ibtida’ (lading ujian) sekaligus darul bala’ (cobaan), sedang manusia diperintahkan untuk menyelesaikan ujian dan cobaan tersebut. Dengan  aik sebagai bentuk buktinya kepada Sang Khalik.
Dunia ini seperti bayangan, ketika kita mengerjarnya menjauhlah dia, sebaliknya ketika kita meninggalkanna maka diapun mendekat. dunia ini seperti air laut yang menambah rasa haus bagi orang yang meminumnya. Dunia ini adalah sebuah permainan dan senda gurau belaka, kenikmatannya sangatlah sedikit dan bersifat sementara. Adapun yang selamanya adalah kehidupan di akhirat kelak.
“ Dan tidaklah kehidupan ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, jikalau mereka mengetahui.” Q.S Al –Ankabut : 64~
Ada beberapa bekal penting bagi kita dalam menghadapi liku-liku kehidupan agar bisa selamat hidup di dunia.
Pertama adalah ikhlas, pada dasarnya merupakan amal bagi hati. Dimana ikhlas adalah mengerjakan sesuatu pekerjaan semata-mata hanya ditunjukan untuk Allah SWT. Tanpa diikuti dengan tujuan lain.
Kedua adalah sabar. Secara Bahasa sabra bermakna menahan dan menolak. Adapun dalam syariat sabra itu adalah menahan jiwa dari berkeluh kesah, menahan lisan dari mengadu serta menahan anggota badan dari penyakit. Pada hakikatnya , sabra merupakan salah satu kekuatan jiwa yang dengannya tercipta segala kebaikan dan juga merupakan bagian dari akhlak jiwa yang dengannya dapat ,emcegah diri dari tindak kejahatan.
Ketiga adalah istiqamah. Istiqamah dapat membentuk kedisiplinan, sedangkan kedisiplinan itu merupakan kunci dari keberhasilan. Orang yang mempunyai kedisiplinan biasanya sangat menghargai waktu dan tahu bagaimana memanfaatkan waktu dengan benar. Itulah sebabnya orang yang disiplin senderung lebih banayak mendapat keutamaan jika dibandingkan dengan orang yang tidak disiplin.
Keempat adalah tawakkal. Tidak semua usaha yang kita lakukan dapat membuahkan hasil seperti yang kita inginkan, oleh karenanya, sukap tawakkal sangat diperlukan untuk menjaga agar kita terhindar dari sikap kecewa dan putus as ajika hasil usaha tidak sesuai dengan harapan kita.
Ukhty fillah… kita sebagai umat manusia memang hanyalah dapat berusaha dan tanpa bisa menentukan, namun harus disadari bahwa setiap usaha pasti akan mendapat balasan yang setimpal dari-Nya, karena Allah tidak pernah berbuat niaya kepada hamba-Nya. Oleh karenanya, marilah kita tetap bersemangat ddan berusaha meski ruh kita telah sampai ke kerongkongan, karena semua itu ada nilainya dan kita pula yang akan menuainya.


24 Agustus, 2019

Jangan Menyesal Karenanya

Sabtu, Agustus 24, 2019 0 Comments


Islam mengajarkan pada setiap umatnya untuk memiliki dua arah hubungan, yaitu hablun min Allah, sebagai vertical antara hamba dengan Tuhannya, dan hablun min an-naas, sebagai hubungan horizontal antara hamba dengan hamba lainnya. Dengan demikian, tidak hanya mengajarkan akhlak mulia terhadap Tuhan, melainkan juga megajarkan akhlak kepada saama manusia.
Pembahasan mengenai akhlak dalam kehidupan manusia tidaklah asing dan begitu asing dan begitu melekat dalam diri setiap insan. Akhlak merupakan suatu perilaku dalam jiwa yang memunculkan tindakan-tindakan reflektif dalam jiwa seseorang. Apabila perilaku tersebut menghasilkan kebaikan terpuji menurut pandangan akal dan syara’, maka perilaku itu disebut akhlak terpuji (akhlak al-mahmudah) dan apabila menghasilkan keburukan maka disebut akhlak tercela (akhlak al-madzmumah).
Banyak hal yang bisa kita lakukan dan termasuk akhlak mahmudah seperti husnudzan, dzikrullah, tawakkal, tadharru (merendahkan diri pada Allah), sabra, jujur, amanat, iffah (memelihara kesucian diri) dan lain sebagainya. Namun tak sedikit pula hal yang kita lakukan termasuk akhlak madzmumah seperti zina (entah zina mata, hati ataupun perbuatan), takabbur (sombong), hasad (dengki), ghadab (marah), ghibah, riya’ dan lainnya sebagainya. Hal seperti ini sering tidak kita sadari dan kita anggap sebagai hal yang sudah biasa terjadi. Kata-kata “sudah biasa” inilah yang dapat merusak cara pandang dan pemikiran sehat kita.
Dianta akibat akhlak buruk adalah pertama, baik akhlak tercela maupun pelakunya dibenci Allah. Hal ini  sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ath Thabrani dalam Al-Ausath, Ibnu Asakir dengan sanad yang shahih, yang dijelaskan keshahihannyaoleh Syaikh Al-Abani dalam Shahih al-Jami’dan Silsilah Ahadits Ash Shahihah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalama bersabda yang artinya, “sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan dan mencintai ketinggian akhlak serta membenci keburukan akhlak”
Kedua, diantara kerugian akhlak tercela terhapusnya amalan-amalan yang telah kita kumpulkan. Amal yang telah bertumpuk-tumpuk akan terhapus dan bukan Cuma itu bahkan berbuah dosa. Jika akhlak mulia dapat mendapat pahala dan menggugurkan dosa maka akhlak tercela dapat mengurangi bahkan mengapus pahala dan menghapus dosa. Sehingga di akhirat nanti pahalanya abis dan dosanya bertambah besar. Apakah kita ingin hal tersebut terjadi pada diri kita?
Betapa islam menjungjung tinggi kualitas akhlak seorang muslim, bertahun-tahun kita telah menjalani kehidupan dengan pembentukan akhlak dan karakter disini, lalu apa yang telah kita dapatkan dan rasakan dari semua itu? Apakah kita merasa semua itu hanyalah angina berlalu? Tentu tidak kan? Seorang mahasiswi Universitas Darussalam Gontor berperndidikan dan berakal sehat tentu saja memiliki akhlak terpuji. Jangan sampai akhlak dan moral baik yang telah kita miliki hilang hanya karena hasutan setan yang menjerumuskan kita pada lembah penyesalan abadi.
 

13 Agustus, 2019

KEUTAMAAN HARI TASYRIK

Selasa, Agustus 13, 2019 0 Comments


Hari raya Idul Adha belum lama berlalu dan masih tercium hawa-hawa idul adha. Idul adha sangatlah identic dengan sapi dan ambing. Namun, dibalik itu, yang harus kita ingat selalu di hari Idul Adha adalah  tentang kisah Nabi Ismail AS yang memiliki ketaatan luhur kepada kedua orangtuanya, yaitu Nabi Ibrahim AS (ayahnya) dan Siti Hajar (ibunya). Yang mana sewaktu Nabi Ismail harus Ridho untuk mengorbankan dirinyaguna memenuhi perintah Allah SWT. Perintah itu dating dikabarkan lewat mimpi sang ayah, atas seruan dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim segera memenuhi nadzarnya, yaitu  berkenan menyembelih anaknya bernama ismail.
Padahal beliau amat saying dengan putranya tersebut, apalagi kala itu Ismail kecil masih berumur 7 tahun. Tapi karena itu semua adalah perintah Allah SWT, akhirnya pengorbanan tetap dilakukan dengan dasar ketaatan. Tidak ada rasa nikmat sedikit pun jika tidak menaati perintah dari sang pencipta alam semesta. Karena itulah dibalik sebuah ujian berat itu, akhirnya Allah SWT telah mengganti Ismail dengan satu ekor domba, yang sampai hari ini kita peringati dengan sebutan Hari Raya Kurban/ Idul Adha. Dimana setiap orang muslim dianjurkan untuk berkurban dengan menyembelih hewan peliharaan berupa kambing, kerbau atau sapi sebagaimana tuntunan/ risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Usai melewati Idul Adha dengan penuh kebahagiaan, kini kita diingatkan kembali pada hari Tasyrik. Bertepatan pada tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah, merupakan hari tanpa puasa, tidak seperti hari –hari sebelumnya yaitu hari tarwiyah dan arafah. Maka, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, sempat dijelaskan bahwa hari tasyrik merupkan hari makan dan minum. Ini artinya terdapat larangan untuk berpuasa di hari tersebut bukan? Berikut beberapa keutamaan hari tasyrik :
1.       Hari Berdzikir
Memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT pada hari-hari tasyrik atau sebelumnya memang sangat dianjurkan, baik itu berupa takbir, tahmid dan berbagai bacaan dzikir yang lain terlebih seusai melaksanakan shalat fardhu lima waktu.
2.       Tempat meminta kebaikan dunia akhirat
Sebagaimana do’a Rasulullah SAW ketika datangnya hari tasyrik ini, maka beliau pun membaca do’a-do’a yang berkenan dengan kebaikan dunia dan akhirat. Berdasarkan hadits diriwayatkan dari Annas bin Malik ra, ia berkata :
“ bahwasannya do’a Rsulullah SAW yang paling banyak dibaca oleh Nabi SAW yaitu Rabbana Aatinaa fii dunyaa Hasanah Wa Fil Aakhiratil Hasanah Waqina ‘Azaabannar.” (HR. Bukhari  dan Muslim)
Ini artinya bagi setiap muslim dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca do’a tersebut, agar supaya Allah SWT selalu memberikan kebaikan di Dunia maupun di Akhirat kelak.
3.       Hari terkabulnya do’a
Sebagaimana dalam lathoif Al-Ma’arif diterangkan sebuah riwayat dari kinanah Al-Quraisy, bahwasannya ia mendengar Abu Musa Al- As’ari ra berkhutbah di hari an-Nahr (Idul Adha), dan berkata :
“Pada tiga hari setelah An-Nahr, itulah yang disebut oleh Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Berdo’a di hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdo’alah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Tiga hari seusai Idul Adha yang dimaksud 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah, dimana  pada hari tersebut penuh dengan keberkahan karena Allah SWT telah memuliakannya. Sehingga kita semua juga tidak boleh melewatkan untuk selalu memanjatkan do’a sebanyak-banyaknya bukan? Dan semoga kita tergolong menjadi orang yang mampu meraih semua keutamaan itu. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.

08 Agustus, 2019

CARA MEMANFAATKAN WAKTU LUANG BAGI MAHASISWA

Kamis, Agustus 08, 2019 0 Comments


Setiap manusia tentunya waktu dalam sehari sama , yaitu 24 jam. Dengan waktu tersebut masing-masing orang memiliki aktivitas yang berbeda-beda, ada yang sangat sibuk sehingga tidak memiliki waktu luang dan ada pula yang tidak terlalu sibuk
Pemanfaatan waktu luang juga sangat berpengaruh pada keberhasilan atau prestasi mahasiswa, karena didalamnya, terdapat beberapa factor yang sangat berpengaruh, selain itu juga teori motivasi sangat berperan untuk mahasiswa agar dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu luang mereka, karena dorongan dalam diri juga sangat berperan untuk memanfaatkan waktu serta mengetahui bagaimana mengatur waktu.
إن الشباب والفراغ والجدة مفسدة للمره أي مفسدة
“sesungguhnya masa muda, waktu luang  dan kekayaan adalah perusak dari segala kerusakan bagi seseorang.”

ARROHATU FI TABADULIL ‘AMAL
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan peran mahasiswa untuk mengisi waktu luang. Diantaranya adalah dengan pergi ke perpustakaan untuk menambah wawasan dan ilmu, mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra di kampus, berolahraga dan juga rekreasi.
Pertama yaitu mengisi waktu luang pergi ke perpustakaan. Sebagai mahasiswa, perpustakaan adalah tempat tongkrong bagi mereka. Nongkrong dalam artian belajar maupun hanya sekedar membaca-baca buku. Dari pada waktu luang yang digunakan untuk hal-hal yang kurang berguna alangkah baiknya waktu luang itu di pergunakan untuk ke perpustakaan. Walaupun sedang tidak ada tugas kuliah, datang ke perpustakaan lebih bermanfaat waktu hanya sekedar nongkrong-nongkrong saja. Banyak sekali buku-buku-buku yang dapat dibaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Dengan membaca, banyak manfaat yang aka di dapat. Seseorang dapat menerima informasi memperdalam pengetahuan  dan meningkatkan kecerdasan. Membaca dapat membuka pemikiran untuk lebih berfikir kritis, dynamin dan sistematis. Hanya dengan melihat dan memahami isis yang tertulis di dalam buku pengetahuan maupun pelajaran, membaca bisa menjadi kegiatan sederhana yang membutuhkan modal sedikit, tapi menuai begitu banyak keuntungan. Salah satu tujuan utama penyelenggaraan kegiatan belajar di perguruan tinggi adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, bukan sekedar memenuhi jumlah minimal SKS yang dibebankan lantas mendapatkan ijazah dan gelar akademik atau profesi. Seseorang akan dikatakan berkualitasapabila ia mempunyai wawasan luas akan mendalam serta tanggap terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang yang digelutinya. Seorang mahasiswa yang ingin mencapai sukses dalam studinya harus mempunyai strategi khusus dalam memanfaatkan waktu untuk belajar semaksimal mungkin. Melihat realita yang ada, ketiika berada dikampus banyak mahasiswa yang lebih suka memanfaatkan waktu luangnya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Mereka berkampus ketika ada tugas yang diberikan dosen saja, ini menunjukan bahwa semangat belajar mahasiswa masih rendah.
Kedua, waktu luang dapat diisi dengan ikut dalam organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di dalam KBBI organisasi adalah kelompok kerjasama antara-orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya ada 3 ciri khusus dari suatu organisasi yaitu adanys kelompok manusia, kerjasama yang harmonis dan kejasama tersebut berdasar atas hak, kewajiban serta tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan. Organisasi sebagai wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswanya. Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Tentu tidak hanya ikut-ikutan saja akan tetapi juga ikut berperan aktif didalamnya agar kita mendapatkan ilmu didalam berorganisasi.
Ketiga, mengisi waktu luang dengan berolahraga. Selain kegiatan diatas, mahasiswa dapat menggunakan waktu luangnya untuk berolahraga. Berolahraga merupakan sebuah hobi dan kegiatan yang menyenangkan. Waktu luang yang dapat digunakan adalah ketika pagi hari dan sore hari. Olahraga yang dapat dilakukan misalnya kita dapat jogging, badminton, berenang dan olahraga lainnya yang disukai. Dengan berolahraga juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk melepas kepenatan dan beban fikiran akibat darti banyaknya tugas, sehingga fikiran dan tubuh kita akan lebih fress dan rileks. Olahraga juga sebagai obat stress. Jangan sampai kita sebagai mahasiswa stress dengan kegiatan diperkuliahan dan tugas-tugas menumpuk yang diberikan dosen.
Olahraga merupakan salah satu penunjang bagian dari dapat terselenggarakannya proses pendidikan. Pendidikan jasmani atau kegiatan berolahraga merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental, social serta emosional bagi masyarakat denan wahana aktivitas jasmani. Jika keadaan fisik lemah dan kurang sehat tentunya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dikampus akan kurang efektif   dan maksimal alhasil kita akan ijin dan akan tertinggal materi kuliahnya. Banyak manfaat yang kita dapat dari berolahraga, maka dari itu senanglah berolahraga dan melakukannya dengan rutin.


VALUES & BELIEFS

Kamis, Agustus 08, 2019 0 Comments

VALUES
Kriteria yang dapat digunakan untuk menailai SUKSES atau GAGAL.
Jika kita mencapai sesuatu, namun kita melanggar keyakinan kita tentang apa yang benar dana salah (values), apa yang kita capai tersebut akan terasa sia-sia.
Dengan melanggar nilai-nilai yang kita anut, dapat saja kita memperoleh segalanya,namun tetap merasa tidak memperoleh apa-apa.
Sekali kita mengetahui hirarki nilai kita, kita akan mampu menyelesaikan setiap problem dalam internal relationship kita yang menyebabkan konflik batin.
Tidak ada sukses yang sejati tanpa berpegang teguh pada nilai-nilai dasar kita.
Tidaklah penting memiliki prioritas nilai yang sams dengan orang lain.
Yang penting adalah bagaimana menyeduaikan dir dengan orang lain, untuk menyadari nilai-nilai mereka, mendukung mereka dan bekerja bersama mereka.


BELIEFS
Kekuatan seseorang untuk berkerasi atau menghacurkan
Kita adalah apa yang kita pikirkan
Seseorang yang punya kepercayaan akan  lebih berkarya dibandingkan orang yang memiliki perhatian.
 Beliefs dapat menggerakkan orang mengerjakan sesuatu yang luar biasa tapi orang yang meyakini limiting beliefs berkerja biasa saja.



INGAT CINTA ORANGTUA

Kamis, Agustus 08, 2019 0 Comments


Tema orangtua merupakan salah satu tema yang paling sering dibahas. Namun, pembahasan mengenai orangtua, memang selayaknya terus dibahas agar kita sebagai anak selalu mengingat, menghargai dan menghormati orangtua kita.
Kalian pasti mengetahui bahwa sebesar apapun yang kita berikan kepada orang tua kita, tidak akan pernah cukupuntuk menggatikan apapun yang telah mereka berikan pada kita. Khususnya, ibu yang telah berjuang mengandung, melahirkan dan mendidik kita dari kecil.
Suat hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambal thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudh membalas kebaikan ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al Kabair karya adz-Dzahabi).
Kisah si atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan membalas jasa orangtuanya, kecuali ia menemukan orangtuanya sebagai budak, lalu dibeli dan dimerdekakan. (HR. Muslim). Dalam Hadits lain, “Berbut baik kepada orangtua itu lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah dan berjihad di jalan Allah.” (HR.Thabrani).
Jikapun orangtua kita telah meninggal dunia, kita masih mempunyai kewajiban untuk merdeka, seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi SAW:
“Apakah masih ada kewajiban berbuat baik kepada orangtua setelah keduanya wfat?” sabda Nabi SAW, “Masih, yaitu mendoakannya, memohonkan ampunan untuknya, menunaikan janjinya, memuliakan temannya, dan menyambung hubungan kerabat yang tidak tersambung kecuali dengannya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Maka dari itu ya akhwatii, marilah kita tetap berbuat baik terhadap kedua orangtua kita. Jangan pernah melakukan hal buruk dan memikirkan hal buruk kepada mereka apapun keadaannya. Karena, kita tidak pernah tahu kapan perkataan kita maupun perlakuan kita melalui hati mereka.

JADILAH SITI MASYITOH DIZAMANMU

Kamis, Agustus 08, 2019 0 Comments


Apakah kalian masih ingat dengan nama di atas? Tidak asing dalam pendengaran tentang nama Siti Masyitoh, seorang wanita mulia yang sangat teguh keimanannya dalam menghadapi cobaan yang sangat besar dari Fir’aun. Ia wanita yang mempertahankan imannya dan mengorbankan hidupnya serta keluarganya. Tidak terguncang oleh godaan dan ancaman manusia. Sebelum kita menkaji lebih dalam tentang hikmah yang terkandung dalam kisah Siti Masyitoh ini, maka mari kita simak cerita singkat berikut.
“Apa! Di dalam kerajaanku sendiri ada pengikut Musa?” teriak Fir’aun dengan amarah yang membara setelah mendengar cerita putrinya perihal keimanan Siti Masyitoh. Hal ini bermula ketika suatu hari Siti Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisir itu terjatuh, seketika Siti Masyitoh mengucap Astaghfirullah. Sehingga terbongkarlah keimanan Siti Masyitoh yang selama ini di sembunyikannya. “Baru saja aku menerima laporan dari Hamman, menteriku, bahwa pengikut Musa terus bertambah setiap hari. Kini pelayanku sendiri ada yang memeluk agama yang dibawa Musa. Kurang ajar si Siti Masyitoh  itu,” umpat Fir’aun. ”Panggil Masyitoh kemari,” perintah Fir’aun pada pengawalnya. Masyitoh dating menghadap Fir’aun dengan tenang. Tidak ada secuilpun perasaan takut di hatinya. Ia yakin Allah yakin  senantiasa menyertinya. “Masyitoh, apakah benar telah memeluk agama  yang dibawa  Musa?”. Tanya Fir’aun pada Siti Masyitoh dengan amarah yan semakin meledak. “benar,” jawab Siti Masyitoh mantap. “kamu tahu akbiatya? Kamu sekeluarga saya akan bunuh,“ bentak Fir’aun, telunjuknya mengarah pada Siti Masyitoh. “Saya memutuskan untuk agama Allah,” maka saya telah siap pula menangung segala akibatnya, “Masyitoh, apa yang kamu sudah gila! Kamu tidak saying dengan nyawamu suamimu dan anak-anakmu?” ia memilih lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan.
Melihat sikap Siti Masyitoh yang tetap teguh memegang keimanannya, Fir’aun memrintahkan kepada para pengawalnya agar menghadapkan semua keluarga Siti Masyitoh kepadanya. “Siapkan belanga besar, isi dengan air dan masak hingga mendidih!” perintah Fir’aun lagi. Ketika semua keluarga Siti Masyitoh telah berkumpul, fir’aun memulai pengadilannya. “Masyitoh, kamu lihat belanga besar di depanmu itu. Kamu dan keluargamu akan aku rebus. Saya berikan kesempatan sekali lagi, tinggalkan agama yang dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tidak saying dengan nyawamu, paling tidak fikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak kasihan padanya?” mendengar kalimat itu Siti Masyitoh sempat bimbang. Tidak ada yang dikhawatirkannya dengan dirinya, suami dan anak-anaknya yang lain, selain anak bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannya muncul. Ditatapnya bayi mungil dalam gendongannya. “yakinlah Masyitoh, Allah pastinya menyertaimu.” Sisi batinnya yang lain mengucap.
Ketika itu, terjadilah sesuatu keajaiban. Bayi yang masih menyusu itu berbicara kepada ibunya, “ibu, janganlah engkau bimbang. Yakinlah dengan janji Allah.” Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih, menjadi teguhlah iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa Allah tidak meninggalkannya. Allah pun membuktikan janjyi-Nya pada hamba-hamba-Nya yang memegang teguh (istiqamah) keimanannya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilemparkan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak merasakan panasnya air dalam belanga itu. Demikianlah kisah seorang wanita shalihah bernama Siti Masyitoh, yang tetap teguh memgang keimanannya walaupun dihadapkan pada bahaya yang akan merenggot nyawanya dan keluarganya.
Maka jelas akhwati… Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya selagi hamba itu tidak meninggalkan Agama Allah. Janji Allah yang diberikan akan selalu terpenuhi, hanya saja Allah memberi waktu yang berbeda akan selalu terpenuhi, hanya saja Allah memberi waktu yang berbeda untuk menguji keimannan hamba-Nya, bisa saja Allah menepati janji-Nya dimasa ia hidup atau sebaliknya dimasa ia mati. Maka kita sebagai seorang hamba hendaknya memegang teguh keimanan sampai akhir hayat.
Karena tidak lain dan tidak bukan, dunia ini adalah cobaan yang akan berakhir pada masanya, dan kita sebagai muslimah dan mu’minah harus cerdas dalam menyikapi hal-hal mencakup segala aspek, baik itu aspek duniawi maupun ukhrowi, jangan sampai kita terjerumus ke dalam aspek duniawi dan meninggalkan aspek lainnya. Janji Allah adalah benar dan ridho. Allah hanya bersama orang-orang yang berserah diri kepada-Nya, hal ini dikuatkan dengan ayat Al-Qur’an surat Lukman ayat 22:
Artinya: “dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan.”