Derasnya arus kehidupan yang harus diarungi
muslimah hari ini,perlu disiasati dengan cermat dan tepat agar dapat bertahan
dalam keteguhan iman dan tidak terjatuh dalam jebakan-jebakan dunia yang
semakin menggilas. Untuknya, muslimah haruslah mempunyai kesiapan yang matang
secara lahir maupun batin. Menempa diri dengan ilmu dan pengalaman, memiliki
trik-trik tertentu dan menyadari bahwa Allah SWT menciptakan dunia ini sebagai
tempat untuk menebar amal kebaikan yang akan menjadi modal dalam menghadapi
kehidupan kedepannya.
Ukhtu fillah,,, jangan pernah
bermimpi bahwa hidup ini tanpa adanya masalah, sebab pada dasarnya hidup
sendiri itu adalah suatu masalah. Allah menciptkan dunia dengan sengaja
menciptakannya sebagai darul ibtida’ (lading ujian) sekaligus darul
bala’ (cobaan), sedang manusia diperintahkan untuk menyelesaikan ujian dan
cobaan tersebut. Dengan aik sebagai
bentuk buktinya kepada Sang Khalik.
Dunia ini seperti bayangan, ketika
kita mengerjarnya menjauhlah dia, sebaliknya ketika kita meninggalkanna maka
diapun mendekat. dunia ini seperti air laut yang menambah rasa haus bagi orang
yang meminumnya. Dunia ini adalah sebuah permainan dan senda gurau belaka,
kenikmatannya sangatlah sedikit dan bersifat sementara. Adapun yang selamanya
adalah kehidupan di akhirat kelak.
“ Dan tidaklah kehidupan ini
melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenarnya kehidupan, jikalau mereka mengetahui.” Q.S Al –Ankabut : 64~
Ada beberapa bekal penting bagi kita
dalam menghadapi liku-liku kehidupan agar bisa selamat hidup di dunia.
Pertama adalah ikhlas, pada dasarnya merupakan amal bagi
hati. Dimana ikhlas adalah mengerjakan sesuatu pekerjaan semata-mata hanya
ditunjukan untuk Allah SWT. Tanpa diikuti dengan tujuan lain.
Kedua adalah sabar. Secara Bahasa sabra bermakna
menahan dan menolak. Adapun dalam syariat sabra itu adalah menahan jiwa dari
berkeluh kesah, menahan lisan dari mengadu serta menahan anggota badan dari
penyakit. Pada hakikatnya , sabra merupakan salah satu kekuatan jiwa yang
dengannya tercipta segala kebaikan dan juga merupakan bagian dari akhlak jiwa
yang dengannya dapat ,emcegah diri dari tindak kejahatan.
Ketiga adalah istiqamah. Istiqamah dapat membentuk
kedisiplinan, sedangkan kedisiplinan itu merupakan kunci dari keberhasilan.
Orang yang mempunyai kedisiplinan biasanya sangat menghargai waktu dan tahu
bagaimana memanfaatkan waktu dengan benar. Itulah sebabnya orang yang disiplin
senderung lebih banayak mendapat keutamaan jika dibandingkan dengan orang yang
tidak disiplin.
Keempat adalah tawakkal. Tidak semua usaha yang kita lakukan
dapat membuahkan hasil seperti yang kita inginkan, oleh karenanya, sukap
tawakkal sangat diperlukan untuk menjaga agar kita terhindar dari sikap kecewa
dan putus as ajika hasil usaha tidak sesuai dengan harapan kita.
Ukhty fillah… kita sebagai umat
manusia memang hanyalah dapat berusaha dan tanpa bisa menentukan, namun harus
disadari bahwa setiap usaha pasti akan mendapat balasan yang setimpal dari-Nya,
karena Allah tidak pernah berbuat niaya kepada hamba-Nya. Oleh karenanya,
marilah kita tetap bersemangat ddan berusaha meski ruh kita telah sampai ke
kerongkongan, karena semua itu ada nilainya dan kita pula yang akan menuainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar