Follow Us @ilmamubarok

14 Januari, 2024

Hai my future husband, this is future wife.

Kenalin, aku manusia yang banyak sekali mimpinya, banyak inginnya. Siap kamu membersamai setiap proses terwujudnya mimpi-mimpiku? Siap kamu mendukung setiap juangku? Karena aku butuh pasangan yang mau berjalan bersama.


Aku anak perempuan pertama, sedikit keras kepala. Mungkin nantinya aku akan sering mendebatmu tentang sesuatu. Tolong, jangan tersinggung. Aku hanya ingin mengajakmu bertukar pikiran. Beri aku pemahaman, agar sesi debat ini dimenangkan olehmu. Meski kuyakin, aku yang akan menang.


Jika nanti kamu dapati aku melakukan kesalahan, jangan tinggikan suara untuk menegurku ya, karena nyatanya aku sama seperti perempuan pada umumnya. Cengeng. Mudah sekali menangis. Jadi, nasehati aku dengan lembut dan penuh kasih. Sungguh aku akan mengerti dan menerimanya.


Hidup denganku memang tidak akan mudah. Makanya Allah hadirkan kamu untuk membersamaiku. Si manusia yang rumit yang susah kali ditebak moodnya. Allah tau kamu pasti akan sabar menghadapiku. Kamu punya banyak cara utuk menaklukanku. Jadi, jangan pernah merasa lelah ya.


Katanya pasangan itu cerminan diri. Ayo, kita sama-sama berusaha untuk terus memperbaiki diri. Agar ketika nanti kita sudah diizinkan untuk bertemu, kita sudah sampai di titik terbaik menurut taqdir. Dan di saat hari itu tiba, kuharap kita sudah selesai dengan masa lalu masing-masing.


Aku tidak mau membersamaimu dengan masa lalu yang masih turut membayangi. Karena ketika kita memutuskan untuk melangkah bersama menuju masa depan, harusnya tidak ada lagi yang namanya masa lalu. Masa lalumu milikmu. Begitupun dengan aku. Tidak ada yang namanya masa lalu kita.


Dan hingga ini, ku belum tahu harus manggilmu apa. Hilalmu belum kelihatan. Apakah aku akan memanggilmu abang, mas, akang atau mungkin aa. Semua masih terlalu abu-abu. Atau kita permudah saja, mungkin aku bisa memanggilmu sayang?


Semoga kamu bukan orang yang sulit untuk diajak bicara santai dan random. Karena ketahuilah, aku pengen punya pasangan yang bisa diajak deep talk sebelum tidur. Bicara hal yang dari awal tidak ditentukan topiknya. Cerita mengalir semestinya. Itu tandanya kita sefrekuensi bukan?


Aku juga pengen punya patner itikaf, aku setoran hafalan kamu yang nyimak, pergi kajian bareng dan mau diajak kemanapun dalam kebaikan apalagi untuk seumur hidup.


Aku juga pengen punya pasangan yang senang diajak travelling. Kemanapun. Karena aku suka sekali jalan-jalan aku punya banyak sekali list tempat yang ingin aku kunjungi nantinya. Jika dimasa sendiriku belum sempat ke sana, berarti tugasmu membawaku ke tempat itu. Harus!


Kaget kan banyak maunya bangett.

Tapi, aku tidak akan menuntutmu untuk segera. Kita bisa menabung dulu. Karena kutahu biaya untuk kesana tidak sedikit. Kita bisa mulai dengan bisnis bersama, lagi-lagi aku siap membersamaimu. Aku siap berjuang denganmu.


Dan kamu tahu, membahagiakanku itu sederhana. Aku sangat senang diajak keliling motor. Meski tanpa tujuan. Hanya sekedar mengelilingi kota dengan desau angin di sekitar kita. Kamu berbicara dengan sedikit keras dan maaf jika aku akan sering memintamu mengulang pembicaraan.


Ah, memikirkannya saja sudah sangat menyenangkan. Kamu siap mengabulkan setiap mimpiku? Mimpi yang kurancang sejak lama. Prosesnya akan kita nikmati bersama. Tidak usah terburu-buru, agar hasilnya maksimal. Kurasa denganmu, proses itu tidak akan terasa menakutkan.


Jadi, sudah sampai mana langkahmu untuk sampai menujuku? Jangan lama-lama ya hehe, aku menunggumu.


See you my future husband. Semangat dalam juangmu. Pertemuan kita nantinya semoga jadi cara terindah untuk jatuh cinta. Lagi dan lagi. InsyaaAllah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar