APA KABAR IBADAH KITA HARI INI?
Ibadah
adalah hak Allah atas makhluk-Nya. Ibadah adalah maksud dan tujuan penjiptaan
jin dan manusia, sebagaimana firman Allah SWT.
ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ الْجِÙ†َّ ÙˆَالْØ¥ِÙ†ْسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada-ku” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Barang siapa yang enggan beribadah kepada
Allah, ia akan mendapat azab yang pedih:
Ø¥ِÙ†َّ الَّذينَ ÙŠَستَكبِرونَ عَÙ† عِبادَتي سَÙŠَدخُلونَ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ داخِرينَ....
“…Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60).
Detik demi detik berlalu, hari-hari
terus berjalan. Mengurangi umur kita jengkal-demi jengkal, kebaikan dalam
saat-saat ini sunguh sangat mahal sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang
Tabi’I, Sai’d bin Abdul Aziz: “ tiada kebaikan dalam hidup ini melainkan
diamnya orang yang sadar (ingat kepada Allah SWT) dan bicaranya orang yang
berilmu.” Waktu dalam kehidupan seorang muslim adalah kesempatan untuk berbuat
baik, membahagiakan dan meringankan beban sahabat-sahabatnya.
Adapun senda gurau dan canda
memiliki waktu, syarat dan batasan yang sewajarnya. Sebab Isalam tidak
membutuhkan orang-orang yang hanya gemar bercanda dan bermain. Sebaliknya,
Islam membutuhkan orang-orang serius dan sungguh-sungguh yang menggunakan
waktunya untuk beramal shalih , berdzikir, bersedekah, membaca Al-Qur’an,
menuntut ilmu, berdakwah, berjihad, tolong-menolong dalam kebaikan dan
ketaqwaan, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dst.
Orang yang hanya gemar bercanda,
sendagurau dan tertawa riang, sejatinya telah menzalimi diri dan agamanya,
karena orang yang mencintai sunnah Rasulullah SAW, hanya menyisakan sedikit
waktu untuk hal-hal yang seperti itu. Seorang sahabat Nabi Saw, Salman
Al-Farisi berkata, “Aku sangat herang dengan orang yang herang mengejar-ngejar
dunia, padahal kematian terus mengincarnya, dan dengan orang yang melalaikan
kemaitian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan dengan orang yang
tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal ia tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau
murka terhadapnya.” (kitab Az-Zuhd, Imam
Ahmad).
Ya Akhwat...
Ya
Akhwatii….
Mari kita intropeksi diri, renungkan
sejenak, bagaimana ibadah shalat kita terutama jama’ah kita setiap harinya?
Renungkan apa saja kebaikan yang sudah kita lakukan disetiap harinya? Apakah
kita sudah menyiapkan bekal perjalanan menuju Akhirat?. Sampai kapan kita akan
menyia-nyiakan hari ini seperti hari yang kemarin.
Mari kita saling bermuhasabah diri,
mengingatkan satu sama lain. Hidup di dunia ini hanyalah sementara, kita tidak
tahu kapan ajal kita menjemput kita, apakah kita sudah siap?
Ingatlah pesan ustadz kita, “ Jangan
pernah terlena dengan kesementaraan waktu.” Maksud dari sementara disini adalah
waktu yang sementara, masa muda yang sementara, kekayaan yang sementara, masa
sehat yang sementara, kehidupan yang sementara, dan lain sebagainya. Maka kita
tetap berusaha menjaga diri kita, istiqomah, konsisten berusaha terus menjadi
manusia yang sempurna. Obatnya dalam masalah beramal sholeh adalah santapan
rohaniah ditingkatkan, ketaatannya ditingkatkan, dengan cara berdzikir yang banyak
ingat bahwa Allah memberikan segalanya sekarang kita sedang diuji, untuk itu
konsisten dalam keadaan suka dan duka. (KH. Dr. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi,
M.A).
Untuk itu, mari kita menciptakan
ozon keberkahaan dengan banyak-banyak melakukan amal kebaikan, serta
meningkatkan ibadah kita setiap harinya. Bersyukur sebanyak-banyaknya atas
nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar