Follow Us @ilmamubarok

24 Januari, 2021

Tentang saya

 

Saya ini orangnya gak asyik. Tetapi saya bahagia dengan demikian. Hidup saya dihabiskan di pesantren.

Kalau ditanya pernah berpergian kemana aja, jawaban saya hanya ke beberapa tempat. Saya suka jalan-jalan, tetapi saya lebih suka jalan-jalan bersama keluarga. Saya pernah pergi sendirian. Ternyata yang terbayang selama perjalanan adalah “oh, seharusnya adik-adikku melihat ini juga” saya tidak menikmatinya, akhirya kalau saya punya kelebihan uang, saya lebih senang mentraktir makan keluarga atau teman. Rasanya lebih bahagia jika sesuatu dinimati bersama.

Kalau ditanya tempat-tempat makan yang nge hits, saya juga hanya bisa menyebutkan beberapa. Saya suka makan, tetapi kalau main bersama teman, saya lebih suka main ke rumahnya atau ke kos kosannya, untel-untelan sambil merujak atau jajan ke tukang bakso yang lewat. Tidak perlulah foto-foto untuk diunggah di media social. Pertemanan dengan saya tidak seperti itu. Saya lebih suka demikian, menjadi teman yang sama-sama apa adanya, lalu mengenal keluarga teman-teman saya.

Kalau diajak ngobrol tentang barang-barang branded, saya mengerti dan tahu beberapa. Saya juga punya satu, dua itu jugadapat dari hadiah. Namun, selebihnya, saya sih tidak terlalu peduli. Saya malah kadang kaihan dengan mereka yang mengagung-agugkan benda mahal sebagai identitas diri. Harga diri ko ditentukan dengan harga barang?

Kalau diajak berdiskusi tentang organisasi dan gerakan keren, saya sering tertarik, tetapi lebih sering karena penasaran saja. Di rumah, bapak dan ibu selalu mengajarkan saya untuk mengutamakan kedekatan dengan tetangga daripada dengan orang-orang yang jauh. Keren itu kalau peduli dan menjenguk tetangga yang sedang sakit atau kesusahan. Keren itu ikut berbaur dengan masyarakat pemuda-pemudi dan mendirikan panggung tujuh belasan untuk anak-anak. Keren itu ngajarin ngaji anak-anak setiap sore  di waktu Ramadhan, ikut hal-bihalal RT/RW, ikut pengajian. Keren itu eksis di masyrakat yang sesungguhnya, yang paling dekat dengan kita.

Saya mengakui betapa norak dan tidak asyiknya saya. Berteman dengan saya sangat tidak asyik. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, saya merasakan banyak manfaat dari ketidakasyikan saya ini. Paling tidak hanya untuk kesenangan diri sendiri.

Besok-besok anak-anak saya akan saya ajarkan begini juga.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar