Surat Dari Ayashe
Assalamualaikum Andonesy!!!
Bagaimana kabar disana? Di negeri yang sangat kami
rindu keadaannya.
Hey Andonesy aku sudah bosan dengar ceritamu tentang
negri yang kau bilang banyak orang jahat, korupsi dll. Sekarang giliranku aja
ya..
Aku sekarang sedang sedang bermain ketapel bersama
Noure, Zad, Qaef, Abid, dan Moza. Ditempat yang dulu kita pernah bermain, masih
ingatkah? Saat kau menolongku membersihkan lubang diperutku karena tembakan peluru karet yahudi,
Alhamdulillah lubang itu sudah hampir sembuh tapisekarang giliran betis kananku
yang berlubang, taka apa Andonesy, jangan khawatir, kami sudah biasa dengan hal
ini, terimakasih karena kau juga yang mengajari kami bagaimana membersihkan
luka-luka sebelum datangnya para dokter, metode yang kau ajarkan sangat ampuh
Andonesy!!.
Andonesy, salamku pada kawan-kawanmu yang disana,
walaupun kau sering cerita sambil membandingkan antara kami dan mereka, kami
sangat yakin bahwa pemuda Andonesy lainnya pasti bisa membantu kami, walaupun
dengan do’a, karena do’alah senjata kita. Bukan begitu? Salamku pada kawanmu
Andonesy.. salam syurga, salam keselamatan, terimakasih karena do’a kalian
ketapel-ketapel kami sering tepat sasaran, tak kalah ampuh dengan peluru
ataupun gas air mata yahudi. Terimakasih karena kalian disana masih terus
belajar demi ilmu untuk menyaingi dan menghancurkan yahudi, terimakasih
Andonesy dukungan kalian melalui apa yang kalian kerjakan hari ini sangat
berpengaruh bagi kami. karena kami disini tak bisa belajar dengan tenang, tak apa
Andonesy kalian saja yang belajar, tugas kami disini berjihad dengan fisik,
kalian berjihad dengan ilmu. Aku percaya kalianlah yang akan memajukan umat
islam.
Andonesy.. maafkan aku karena tak bisa menjaga hadiah
darimu, mushaf Al-Qur’an merah darimu telah hilang oleh tentara yahudi saat aku
disekap 3 bulan lalu, tapi tenang Andonesy aku sudah menambah beberapa juz
hafalanku, dan Noure sering meminjamkan mushaf kecilnya padaku. Andonesy masih
adakah kawanmu yang enggan membaca Al-Qur’an? Mungkin mereka belum paham saja,
kami yakin Allah pasti akan membukakan hati mereka untuk cinta kepada
Al-Qur’an.
Ada kabar gembira pagi tadi, kakakku Yousef telah
mendapat surge!!! Oh andaikan saja aku yang berada diposisi kakakku, betapa
bahagianya aku. Yousef mengikuti protes bersama pemuda lainnya atas sikap
dajjal Trump yang mengakui bahwa Al-Quds ibukota Israel. Seperti katamu
Andonesy mereka memang gila, bagaimana mereka bisa memiliki Ibukota, senuah
negara saja mereka tak punya. Yousef marah bukan main saat itu, ia dan ratusan
pemuda lainnya menuju Al-Quds tapi sayangnya si yahudi gila sudah siap
menembaki mereka, kata dokter kakakku Yousef tertembak 8 peluru, 2 peluru
melekat di pinggang kirinya, 4 lagi di perut Yousef dan 2 lagi dikepalanya. Hal
inilah yang kami tunggu, yaitu saat kami mengantarkan saudara kami ke gerbang
pintu surge, yousef pasti sudah tertawa disana bersama yang lainnya
Andonesy, semalam aku bermimpi bertemu ibu, ibus udah
bisa melihat lagi, sama sekali tidak ada bekas luka dimatanya, ibupun sudah
bisa berjalan normal, kedua kaki ibu yang pincang karena ledakan bom 3 tahun
yang lalu di jalur barat tapi Gaza sudah tidak ada. Aku bahagia sekali bertemu
dengannya, kami berbincang sesaat, aku lupa apa saja yang kami obrolkan hanya
saja ibu menasehatiku agar aku harus menjaga diri, tetap memegang teguh
Al-Qur’an juga Shalat malam. Kata ibu semalam, aku harus melahirkan
pejuang-pejuang yang gigih tuk meneruskan jihad.
Andonesy… aku ingin seperti ibu, menjadi wanita yang kuat, kuat
dalam perjuangan dan pengorbanan, wanita yang tegar, karena meskipun cacat
fisik tapi ibu tak pernah lelah mengoarkan semangat jihad. Jika dulu kau sempat
menanyakan padaku, tentang apa impianku jika aku menjadi anak sepertimu? Aku
dulu ingin menjadi sepertimu Andonesy, menjadi seseorang yang hidup di negara
mayoritas muslim, yang damai, yang ingin menjadi dokter sepertimu. Tapi kini
cita-citaku berubah Andonesy, aku bersyukur aku hidup di Palestina yang dengan
6 watu shalatny (shalat jenazah adalah yang keenam) aku takut, jika aku berada
di negrimu aku menjadi salah satu kawanmu yang enggan membaca Al-Qur’an karena
terlena oleh zaman, jihad kita berbeda Andonesy, dan aku menyadari hal itu.
Kini cita-citaku adalah……
Aku ingin menjadi seperti ibuku, menjadi wanita
sholehah yang mendidik para mujahidin. Aku ingin menjadi seperti ibuku, yang
menjadi tauladan kami berjuang memperebutkan surge.
Menjadi seorang ibu sholehah, itulah cita-citaku
sekarang Andonesy, terimakasih karena aku belajar cita-cita darimu, bolpoin
hitam darimu selalu ku simpan walau tintanya sudah habis karena kita bergantian
memakainy. Terimakasih Andonesy, terimakasih atas do’a dan segalanya.
Salamku Andonesy,
pada semua kawanmu, ingat kita sama-sama berjihad hanya saja jihad kita
berbeda, aku yakin pasti kita bertemu lagi di surge!!..
Jaga selalu shalatmu Andonesy
Pegang terus Al-Qur’anmu
Wassalamualaikum wr.wb.
Akhwaty fillah…
Surat diatas mengingatkan kita semua bahwasannya Islam perlu dibela dan
diperjuangkan. Tak ada kata menyerah dalam perjuangan. Dengan segala
keterbatasan yang ada mereka masih sanggup untuk menghafal A-Qur’an, beribadah,
dan berjihad. Lalu bagaimana dengan diri kita?
Berapa ayat Al-Qur’an yang sudah kita baca dan hafalkan setiap hari?
Bagaimanakah kualitas ibadah kita?
Seberapa seriuskah kita dalam berjihad menuntut ilmu?
Dan sudahkah kita bersyukur untuk nikmat yang kita rasakan saat ini?
Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang kufur nikmat. Dan
mudah-mudahan kita bisa mengintropeksi diri kita agar menjadi insan yang lebih baik
dari sebelumnya. Aamiin.
Allah SWT berfirman :
ان الذين يكفرون بايت الله ويقتلون النبين بغير حق
ويقتلون الذين ياءمرون بلقسط من الناس فبشرهم بعذاب اليم
“Hai
kaumku, masuklah ke tanah sucu (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,
dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu
menjadi orang-orang yang merugi”. (Al-Maidah: 21).
Ayat diatas menerangkan bahwasannya islam perlu dibela dan
diperjuangkan. Dan perjuangan bukan hanya sebatas jihad fisik di medan perang,
namun menuntut ilmu pun termasuk jihad fi sabilillah.
Dan Allah SWT berfirman :
وماكان المؤمنون لينفروا كافة فلولانفرمن كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى
الدين ولينذروا قومهم اذارجعوا اليهم لعلهميحذرون
“tidak sepatutnya bagi mukinin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dan tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya”. (At-Taubah: 122).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar